Paradigma Psikologi Kepribadian Psikoanalisis



Pengertian Kepribadian

Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona yang  berarti topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.

Pengertian kepribadian menurut para ahli:

a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.


Psikoanalisis

Sejarah Psikoanalisis

Sigmund Freund, pencipta teori psikoanalitik, adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psikologi manusia. Freund salah satu tokoh intelektual yang terkenal di abad dua puluh. Freund memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia. Sigmund Freund lahir di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939.

Sigmund Freud adalah seorang dokter berkebangsaan Vienna yang mengkhususkan diri untuk mempelajari gangguan kejiwaan, terutama gangguan jiwa neurotik, yaitu gangguan kejiwaan dimana penderita akan memperlihatkan kecemasan yang berlebihan, mudah lelah, insomnia, depresi, kelumpuhan, dan gejala-gejala lainnya yang berhubungan dengan adanya konflik dan tekanan jiwa.

Freund sebagai seorang ahli neurologi, mengobati pasien yang mengalami berbagai gangguan “saraf” dengan menggunakan prosedur kedokteran konvensional. Karena seringkali gagal, ia mencoba dan kemudian meninggalkan teknik hipnotis. Akhirnya, ia menemukan metode asosiasi bebas, dalam metode ini pasien diperintahkan untuk mengatakan apa saja yang muncul di pikirannya, tanpa memandang betapa memalukannya hal itu. Dengan mendengarkan secara cermat, Freund mendeteksi tema yang konsisten yang merupakan manifestasi keinginan dan rasa takut bawah sadar. Ia menemukan tema yang serupa dalam pengingatan mimpi dan kenangan masa anak-anak awal.

Bahasan Psikoanalitik

Psikoanalisis memperkenalkan studi tentang proses-proses ketidaksadaran yang mempengaruhi aktivitas manusia. Psikoanalisis menekankan tujuan keseimbangan homeostatik energi-energi ketidaksadaran dalam kepribadian.

Sigmund Freud, mengemukakan gagasan bahwa kesadaran itu hanyalah bagian kecil saja dari kehidupan mental, sedangkan bagian yang terbesarnya adalah justru ketidaksadaran atau alam bawah sadar. Freund mengibaratkan pikiran manusia dengan gunung es. Bagian kecil yang terlihat diatas permukaan air merupakan pengalaman sadar dan massa yang jauh lebih besar di bawah permukaan air merupakan bawah sadar, suatu gudang untuk impuls, keinginan, dan kenangan yang tidak dapat teraih yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia.

Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1) suatu metoda penelitian dari pikiran
2) suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia
3) suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.

Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak. Pada mulanya Freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa. Manusia pada hakekatnya bersifat biologis, dilahirkan dengan dorongan-dorongan instingtif, dan perilaku merupakan fungsi mereaksi secara mendalam terhadap dorongan-dorongan tersebut. Manusia bersifat tidak rasional, tidak sosial, dan destruktif terhadap dirinya sendiri dan orang lain.

Struktur kepribadian

Freund percaya bahwa kepribadian terdiri dari tiga subsistem yang berinteraksi guna mengatur perilaku manusia :
  1. Id struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari. Id sudah ada pada bayi yang baru lahir, terdiri dari impuls (dorongan) biologi dasar, seperti: kebutuhan makan, minum, membuang kotoran, menghindari nyeri, dan lain-lain. Id menuntut pemuasan dengan segera. Id bekerja mengikuti prinsip kesenangan tanpa mempertimbangkan situasi eksternal. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani manusia.
  2. Ego berkembang dari id. Ego merupakan struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Ego mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar dirinya. Di sini ego berperan sebagai “eksekutif” yang memerintah, mengatur dan mengendalikan kepribadian, yang selalu mengontrol jalannya id, superego dan dunia luar. Ego mengikuti prinsip realita: pemuasan impuls harus ditunda sampai ditemukan situasi yang tepat. Ego pada dasarnya memutuskan tindakan dan cara yang tepat untuk memenuhi tuntutan impuls id. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal).
  3. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti apakah suatu tindakan bernilai baik atau buruk, benar atau salah, dan mengenal moral. Dalam artian lain  superego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Menurut Freund apabila terjadi pelanggaran nilai (melanggar standar superego), maka superego menghukum ego dengan menimbulkan kecemasan., kecemasan ini sebagian besar tidak disadari  tetapi mungkin dirasakan sebagai rasa bersalah.
Baik Id maupun superego berada dalam bawah sadar manusia. Ego berada di antara keduanya, antara memenuhi desakan Id dan peraturan superego. Ego menjadi perantara tuntutan id, realita dunia, dan tuntutan superego. Secara singkat dalam Psikoanalisis, manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id), komponen psikologis (ego), komponen sosial (superego); atau unsur animal, rasional, dan moral (hewani, akali, nilai).

Dinamika kepribadian

·         KEKEKALAN ENERGI
Freund menyatakan bahwa manusia merupaka sistem energi yang tertutup. Dari prinsip kekekalan energi ini disimpulkan bahwa jika impuls atau tindakan yang dilarang  disupresi, energinya akan mencari penyaluran di sistem lain.



 ·         KECEMASAN DAN PERTAHANAN
Freund menggambarkan beberapa strategi tambahan yang dinamakan mekanisme pertahanan ego. Mekanisme pertahanan yang paling dasar adalah represi, dimana ego menahan impuls yang mengancam atau pikiran yang terlarang agar tidak masuk ke kesadaran tetapi tetap dibawah sadar. Kecemasan dan pertahanan merupakan inti teori freund tentang perilaku maladaptif.

Perkembangan Kepribadian

Perkembangan manusia dalam psikoanalisis merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.

Menurut Freud, kepribadian individu terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun. yaitu:(1) tahap oral (0-1 tahun), (2) tahap anal: 1-3 tahun, (3) tahap palus: 3-6 tahun, (4) tahap laten: 6-12 tahun, (5) tahap genetal: 12-18 tahun, (6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja.
                           
Referensi


Atkinson Rita L.,dkk., Pengantar Psikologi Edisi Sebelas Jilid Dua. Batam: Interaksa.

Bartens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freund. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Chaplin, C.P. 1993. Kamus Lengkap Psikologi. Rajawali Press,PT Raja Grafindo. Diterjemahkan oleh Dr. Kartini Kartono.

Morgan, Clifford.T. 1986. Introduction to psychology. Mc Graw     Hill International Edition, cetakan ketujuh








0 Response to "Paradigma Psikologi Kepribadian Psikoanalisis"

Posting Komentar